Momen seram turis menjerit saat perahu terisi air sebelum tenggelam, menewaskan empat orang, termasuk warga AS
INILAH momen mengerikan yang diteriakkan turis saat perahu mereka terisi air dan tenggelam, menewaskan empat orang.
Anggota kru mati-matian berusaha membuang air dari kapal wisata yang tenggelam yang terbalik tak jauh dari Kepulauan Galapagos.
Insiden mengerikan itu terjadi pada malam hari ketika kapal wisata, yang disebut Angy, terbalik dan tenggelam, menewaskan empat orang, termasuk seorang ayah berkebangsaan Amerika.
Dua penumpang lagi dilaporkan masih hilang setelah kapal tersebut tenggelam di dekat Teluk Tortuga di Pulau Santa Cruz.
Korban tewas diketahui termasuk seorang Kolombia dan seorang Ekuador.
Dikatakan bahwa sebagian besar penumpang mengenakan jaket pelampung.
Rekaman mengerikan menunjukkan penumpang berteriak minta tolong saat kabin mereka terisi air.
Yang lain menunjukkan seorang pria mencoba memompa air laut keluar dari kabin dengan ember tipis.
Laporan awal menunjukkan bahwa ketiga mesin di atas kapal kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan dan kemudian terbalik di lepas pantai Teluk Tortuga.
Belakangan diketahui bahwa gelombang kuat telah membalikkan kapal.
Seorang juru bicara angkatan laut mengatakan ketika para penyintas dibawa ke pantai, dua awak, termasuk kapten, melarikan diri.
Dia mengatakan pengambilan keputusan yang buruk oleh kapten dan kru kemungkinan besar menjadi penyebab terbaliknya kapal.
Dari hampir 40 orang di kapal, “sebagian besar” tidak mengenakan jaket pelampung, menurut kantor kapten pelabuhan Santa Cruz.
Rekaman video menunjukkan air bercipratan di sekitar kaki penumpang sementara tidak ada dari mereka yang mengenakan jaket pelampung.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa kapasitas kapal seharusnya 32 orang, artinya kelebihan kapasitas.
Pencarian berlanjut hingga malam dan nama-nama mereka yang meninggal tidak dirilis.
Kepulauan Galapagos terletak 600 mil di lepas pantai Ekuador dan menjadi terkenal setelah ditampilkan secara menonjol dalam karya Charles Darwin, yang mendasarkan teori evolusinya pada banyak hewan yang ia temukan di sana.