Momen menakutkan ‘Drone Kamikaze’ Rusia menabrak gedung dalam bola api besar saat senjata baru dilepaskan untuk pertama kalinya
INI adalah momen yang mengerikan ketika ‘drone Kamikaze’ Rusia menabrak sebuah gedung dalam bola api besar saat senjata baru tersebut dilepaskan untuk pertama kalinya.
Setidaknya tiga drone buatan Iran menghantam sebuah gedung yang diyakini sebagai markas komando Ukraina selatan di Odessa hari ini, menurut sebuah laporan.
Rekaman tersebut – yang dirilis oleh saluran berita Visegrad24 – menunjukkan drone ‘kamikaze’ Shahed-136 melayang di atas sebuah bangunan di kota pelabuhan sebelum jatuh ke dalamnya, menciptakan bola api besar di belakangnya.
Beberapa saat kemudian, kepulan asap besar terlihat mengepul dari bangunan yang hancur.
Rusia mengklaim telah menyerang kantor Komando Operasi Front Selatan Ukraina, yang melancarkan pertempuran berdarah untuk merebut kembali kota Kherson.
Ukraina menyatakan tidak ada korban jiwa akibat serangan tersebut.
Kiev mengecam apa yang mereka sebut sebagai “kolaborasi dengan kejahatan” dan mencabut jabatan duta besar Iran untuk Ukraina atas keputusan negara tersebut yang diduga memasok drone kepada pasukan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan setidaknya delapan bom yang dapat menghancurkan dirinya sendiri telah ditembak jatuh sejak konflik dimulai pada bulan Februari.
Dalam pidatonya pada larut malam, Zelensky mengatakan: “Saat ini, militer Rusia menggunakan drone Iran untuk menyerang. … Dunia akan mengetahui setiap kasus kerja sama dengan kejahatan, dan hal itu akan memiliki konsekuensi yang sesuai.”
Iran membantah tuduhan tersebut.
Otoritas militer di Ukraina selatan mengatakan mereka menembak jatuh empat Shahed-136 di dekat Odessa pada hari Jumat.
Angkatan udara juga menembak jatuh drone Iran yang lebih besar – Mohajer-6 – yang digunakan untuk pengintaian, menurut surat kabar Ukrainska Pravda.
Rekaman yang belum diverifikasi juga muncul secara online tentang sebuah kapal yang diyakini sedang menarik Mohajer-6 dari perairan di selatan Ukraina.
Drone pembunuh Shahed-136 – juga dikenal sebagai Heran 2 – dikembangkan sebagai drone bunuh diri yang dapat melayang di atas target sebelum menyerang.
Pesawat ini dilengkapi dengan hulu ledak eksplosif dan dapat terbang pada jarak hingga 2.500 km dengan kecepatan 185 km/jam.
Berdasarkan pertahanan-blog.commereka dikembangkan dan diproduksi oleh industri pertahanan Iran dan diluncurkan pada Desember 2021.
Pesawat tak berawak ini memiliki panjang 3,5 m dan lebar sayap 2,5 m serta berat 200 kg.
Berdasarkan Pertahanan Eksprespesawat tidak dilengkapi kamera dan dipandu oleh navigasi satelit.